Dayah Darul Quran Aceh (DQA) merupakan dayah baru terbentuk pada akhir tahun 2016. Sebelumnya Dayah Darul Quran bernama Dayah Darul Hijrah. Dayah ini berdiri di atas tanah waqaf seluas ± 7 hektar, dalam proses belajar mengajar menerapkan kurikulum terpadu, antara kurikulum Pesantren Modern, Dayah Salafiah, dan kurikulum Dinas Pendidikan Nasional setingkat SMP, dengan sistem asrama 3 tahun. Saat ini Dayah Darul Quran Aceh memiliki 150 santri putra yang berasal dari Aceh, Jakarta dan Malang, sebagai angkatan pertama dan kedua.
Pertambahan jumlah santri dari tahun ke tahun menyebabkan kapasitas daya tampung mesjid menjadi kecil, apalagi saat santri duduk melingkar dalam bentuk halaqah untuk menghafal Al Quran. Kondisi mesjid menjadi sempit dan tidak mampu memuat jumlah jamaah yang terdiri, santri, guru dan orang tua santri pada saat-sat tertentu.
Oleh karena itu, Pengurus Yayasan Wakaf Haroen Aly berencana akan merenovasi dan memperluas mesjid Al Mansur Dayah Darul Quran Aceh yang mampu memuat jamaah + 1000 orang. Untuk itu bantuan berupa infak, sedekah dan wakaf sangat kami butuhkan dalam rangka merenovasi dan memperluas mesjid AL MANSUR bagi kepentingan pendidikan santri DQA dalam menghafal al Quran.
LANDASAN
Hadist Rasulullah SAW:
Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu’anhu beliau berkata: Sungguh aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membangun masjid karena Allah Ta’ala (mengharapkan wajah-Nya) maka Allah akan membangunkan baginya rumah (istana) di Surga” (HR. Al-Bukhari, 1/172, no. 439 dan Muslim, no. 533).
Firman Allah SWT:
"Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu mendapat petunjuk (dari Allah Ta’ala)” (QS At-Taubah: 18).
TUJUAN